Saturday, July 10, 2010

Ayam dan Sapi

Sapi begitu populer, sedangkan sang ayam tidak sama sekali. Hal ini sangat mengherankan sang ayam.


“Orang-orang berkata begitu manis tentang kelemahlembutan dan matamu yang begitu memancarkan penderitaan. Mereka mengira kamu begitu murah hati karena tiap hari kau beri susu, tapi bagaimana denganku? Aku memberikan semua yang aku punya. Dagingku, bulu-buluku, bahkan mereka memasak Dan membuat sup dengan kakiku untuk kaldu. Tidak ada yang seperti itu. Kenapa sih kok begitu?”


Sang Sapi berkata, “Mungkin karena aku memberikannya sewaktu aku masih hidup”.


Hikmah: orang yang dalam hidupnya bermanfaat bagi orang lain akan lebih dihargai daripada seorang konglomerat yang setelah meninggal mewariskan seluruh hartanya ke dinas sosial. Bagaimana dengan kita?

Setan takkan Membiarkanmu QiyamulLail

Seseorang lupa tempat penyimpanan hartanya, kemudian ia mendatangi Abu Hanifah rahimahullah. Abu Hanifah hanya berkata “Ini bukan persoalan fiqih yang harus aku jawab. Sebaiknya engkau pergi dan kerjakan QiyamulLail hingga pagi”. Orang itu lalu mengerjakan QiyamulLail, dan sebelum seperempat malam ia teringat kembali tempat penyimpanan hartanya. Ia memeriksa dan mendapatinya. Datanglah ia kembali pada Abu Hanifah. Beliau berkata, “Aku tahu bahwa setan tak kan membiarkanmu berQiyamulLail. Celaka engkau, seharusnya teruskan QiyamulLailmu sebagai bentuk rasa syukurmu pada
Allah SWT”.

Nah lhoh...