Saturday, July 10, 2010

Ayam dan Sapi

Sapi begitu populer, sedangkan sang ayam tidak sama sekali. Hal ini sangat mengherankan sang ayam.


“Orang-orang berkata begitu manis tentang kelemahlembutan dan matamu yang begitu memancarkan penderitaan. Mereka mengira kamu begitu murah hati karena tiap hari kau beri susu, tapi bagaimana denganku? Aku memberikan semua yang aku punya. Dagingku, bulu-buluku, bahkan mereka memasak Dan membuat sup dengan kakiku untuk kaldu. Tidak ada yang seperti itu. Kenapa sih kok begitu?”


Sang Sapi berkata, “Mungkin karena aku memberikannya sewaktu aku masih hidup”.


Hikmah: orang yang dalam hidupnya bermanfaat bagi orang lain akan lebih dihargai daripada seorang konglomerat yang setelah meninggal mewariskan seluruh hartanya ke dinas sosial. Bagaimana dengan kita?

1 comments:

Anonymous said...

intropeksi... intropeksi...

Post a Comment